Sunday 1 September 2013

penyambutan para muallaf



Sebuah Islamic Center di Dubai gelar acara penyambutan para muallaf

Senin, 26 Syawwal 1434 H / 2 September 2013 09:40
Sebuah Islamic Center di Dubai gelar acara penyambutan para muallaf
DUBAI (Arrahmah.com) – Sebuah Islamic Center di Dubai telah menggelar acara penyambutan para muallaf yang baru saja memeluk Islam, untuk membantu mereka lebih memahami tentang Islam agar keyakinan mereka semakin kokoh.
Acara “New Muslim Retreat” ini, yang diorganisir oleh Islamic Information Centre di Dar Al Ber Society, mengumpulkan lebih dari 250 muallaf yang dulunya para penganut dari berbagai agama, termasuk Kristen dan Buddha.
“Saya merasa berbeda sekarang, bagi saya Islam adalah perdamaian,” kata Fatima, mantan resepsionis Protestan yang menjadi Muslim pada 20 Juli, kepada koran Uni Emirat Arab The National.
Fatima, yang telah menjalani puasa Ramadhan pertamanya, mengaku merasa sulit untuk menjalankan kewajiban puasa Ramadhan tetapi ia mengaku belajar untuk bersabar.
“Sangat sulit bagiku untuk berpuasa tetapi ini juga mengajariku kesabaran. Menjadi beriman dan mendekat pada Allah adalah segalanya bagiku,” katanya.
Acara ini adalah yang pertama dari serangkaian pertemuan dan ceramah untuk membantu para muallaf memahami agama yang lurus ini (Islam).
“Ini lebih merupakan perkumpulan kultural untuk mempelajari masalah mereka dan menyertakan (mengajak) mereka dalam shalat,” kata Rashid al-Junaibi, direktur Islamic Information Centre.
“Ini akan membantu melengkapi perjalanan mereka kepada Allah, menjawab pertanyaan-pertanyaan, menjelaskan kesalahpahaman tentang Islam. Kami meminta mereka untuk berkonsentrasi pada akhlak baik, menghormati orang tua, mempraktekkan Islam tidak sekedar nama, menjadi Muslim yang baik dan memberikan sodaqoh bila mereka memiliki harta.”
Ibrahim (25), yang dahulunya bernama John Robert, yang bekerja sebagai kurir perkantoran, juga mengungkapkan merasakan kedamaian setelah menjadi Muslim.
“Jauh di dalam lubuk hati, Saya merasa bebas, Saya mengetahui kedamaian sekarang,” kata pria asala Filipina itu.
Tantangan besarnya ketika menjadi Muslim adalah ketidaksukaan ibunya, tetapi ia optimis ibunya akan menerima Islam suatu saat nanti.
“Ibu saya tidak sepenuhnya menerima, tetapi Isyaa Allah, dia juga akan menerima Islam suatu hari nanti,” ujarnya. (siraaj/arrahmah.com)