Wednesday 26 June 2013

CR7

Cristiano Ronaldo Sebagai Duta Forum Peduli Mangrove Bali.


cr7 bali




cr7 bali

cr7 bali


cr7 bali

cr7 bali

cr7 bali

cr7 bali

cr7 bali

cr7 bali

cr7 bali

Kedatangan Cristiano ronaldo ke indonesia,memanfaatkan masa liburan musim panas kompetisi  eropa.
bersama pacarnya irina shayk ,selain berlibur  CR7 datang ke bali untuk memenuhi undangan artha graha
sebagai duta forum peduli mangrove bali.
Ronaldo bersama pak SBY dan bos artha graha tomy winata,secara simbolik melakukan penyiraman dan pemberian pupuk untuk bibit pohon bakau di telaga waja,tanjung benoa bali.


Laurent Booth, Ipar Tony Blair



Laurent Booth, Ipar Tony Blair : Permusuhan Terhadap Muslim di Inggris Bertambah

 lauren-Booth

Laurent Booth, ipar mantan Perdana Menteri Toni Blair, mengatakan, setelah berita kematian seorang tentara Inggris “Lee Rigby” wanita Muslimah di London sering mendapat tatapan permusuhan baik di kendaraan umum atau di tempat-tempat umum lainnya, seolah-olah mereka ingin memukul. Ia juga memperingatkan akan bahaya peningkatan jumlah kelompok yang membenci Islam di Inggris.
Ia menambahkan dalam pernyataannya di stasiun televisi “ITV” pada hari Sabtu Juni 2013,”ketika saya memeluk islam dua tahun yang lalu dan saya memutuskan untuk mengenakan Jilbab, awalnya saya merasa khawatir ketika akan pergi ke stasiun kereta bawah tanah, saya pikir semua orang akan melihat saya berbeda namun kenyataannya semua orang memperlakukan saya dengan baik….tapi jujur, dua pekan lalu setelah kasus pembunuhan Rigby, semua orang memandang saya berbeda tidak seperti biasanya.”
Dan ia menambahkan,” ketika saya naik kendaraan umum saya juga melihat beberapa pemuda ingin memukul seorang wanita Muslimah, dan saya sangat merasakan perubahan ini,” katanya.
Laurent membantah perkataan Iparnya Toni Blair, tentang adanya “masalah” di dalam Islam, dan pemikiran bahwa yang mengilhami pembunuhan Lee Rigby adalah Islam sangatlah berbahaya, dan tuduhan ini sungguh tidak benar. (hr/Is)

Saturday 8 June 2013

Kisah Masuk Islamnya Seorang Dokter



Kisah Masuk Islamnya Seorang Dokter Amerika Karena Satu Ayat Al-Qur’an

Kisah Masuk Islamnya Seorang Dokter Amerika Karena Satu Ayat Al-Qur’an

Kitab Suci Al-Quran
Muslimahzone.com – Beberapa tahun yang lalu, seorang teman bercerita kepadaku tentang kisah masuknya seorang dokter Amerika ke dalam Islam. Dari apa yang kuingat dari kisah yang indah ini adalah : Kisah ini terjadi pada salah satu rumah sakit di Amerika Serikat.
Di rumah sakit tersebut, seorang dokter muslim bekerja dengan keilmuan yang sangat baik, sehingga memberi pengaruh besar untuk mengenal beberapa dokter Amerika. Dan dia, dengan kemampuan tersebut mengundang decak kagum mereka. Diantara para dokter Amerika ini, dia mempunyai satu teman akrab yaitu orang yang memiliki kisah ini. Mereka berdua selalu bertemu dan keduanya bekerja pada bagian persalinan.
Pada suatu malam, di rumah sakit tersebut terjadi dua peristiwa persalinan secara bersamaan. Setelah kedua wanita itu melahirkan, dua bayi tersebut tercampur dan tidak ada yang mengetahui masing-masing pemilik kedua bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu. Kerancuan ini terjadi disebabkan kecerobohan perawat yang seharusnya dia menulis nama ibu pada gelang yang diletakkan di tangan kedua bayi tersebut. Dan ketika kedua dokter tersebut tahu bahwa mereka berada dalam kebingungan; Siapakah ibu bayi laki-laki dan siapakah ibu bayi perempuan, maka dokter Amerika berkata kepada dokter Muslim,
”Engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur’an telah menjelaskan segala sesuatu dan engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur’an itu mencakup semua permasalahan-permasalahan apapun. Maka tunjukkanlah kepadaku cara mengetahui siapa ibu dari masing-masing bayi ini..!!”
Dokter Muslim itupun menjawab,
”Ya, Al-Qur’an telah menerangkan segala sesuatu dan akan aku buktikan kepadamu tentang hal itu. Biarkan kami mendiagnosa ASI kedua ibu dan kami akan menemukan jalan keluar.”
Setelah nampak hasil diagnosa, dengan sangat percaya diri dokter muslim itu memberitahu temannya si dokter Amerika, siapakah ibu sebenarnya dari masing-masing bayi tersebut…!!!! Dokter Amerika itupun terheran-heran dan bertanya, ”Bagaimana kamu tahu?”
Dokter Muslim menjawab
”Sesungguhnya hasil yang nampak menunjukkan bahwasanya kadar banyaknya ASI pada payudara ibu si bayi laki-laki dua kali lipat kandungannya dibanding ibu si bayi perempuan. Perbandingan kadar garam dan vitamin pada ASI si ibu bayi laki-laki itu juga dua kali lipat dibanding ibu si bayi perempuan.”
Kemudian dokter muslim tersebut membacakan ayat Al-Qur’an yang dia jadikan dasar argumen dari jalan keluar itu,
”Bagi laki-laki seperti bagian dua perempuan.” (QS. An-Nisa:11)
Dan setelah mendengarkan dokter Amerika itu arti ayat tersebut, dia jadi bengong, dan dia menyatakan keislamannya secara spontan tanpa ragu-ragu. Subhanallah, Maha Suci Allah Robb semesta alam.
Diambil dari : Kolom Kisah Teladan, Majalah Qiblati |Vol.01/No.4/ Desember 2005 | Dzulqa’idah 1426 H.
sumber: jilbab.or.id
(zafaran/muslimahzone.com)

Tuesday 4 June 2013

Para mualaf wanita Amerika



Para mualaf wanita Amerika semakin kuat pasca Bom Boston

Selasa, 25 Rajab 1434 H / 4 Juni 2013 11:30
Para mualaf wanita Amerika semakin kuat pasca Bom Boston
Ketika Karen Hunt Ahmed dan suaminya bercerai empat tahun lalu, banyak temannya yang bertanya, “Sekarang kau bisa keluar dari Islam lagi, kan?”
“Bagi mereka mungkin ini hanya seperti hobi. Memeluk Islam ketika saya menikah dengan seorang Muslim lalu kembali murtad ketika saya bercerai dengannya,” kata Hunt Ahmed, pemimpin Chicago Islamic Microfinance Project, yang ia dirikan bersama dua rekannya pada tahun 2009.
Hunt Ahmed (45) adalah seorang wanita Amerika yang menjadi mualaf saat akan menikah dengan seorang pria Muslim. Masuknya wanita ke dalam Islam terutama saat mereka akan atau telah menikah dengan pria Muslim, membuat beberapa orang berpersepsi bahwa mereka masuk Islam karena calon suami atau suami mereka yang mendominasi.
Stereotip seperti itu seakan semakin dihidupkan saat berita pemboman Marathon Boston mencuat. Ketika itu muncul kabar bahwa istri “tersangka” pemboman Tamerlan Tsarnaev, Katherine Russell, masuk Islam setelah bertemu Tsarnaev pada tahun 2009 atau 2010 ketika ia berusia sekitar 21 tahun.
Tamerlan Tsarnaev (26), ditembak polisi Boston dan gugur setelah penangkapannya. Sementara adiknya Dzhokhar (19), kini masih ditahan dan menghadapi tuduhan “terorisme”.
“Banyak media yang telah menggambarkannya [Russel] sebagai seseorang yang dicuci otaknya dan tidak tahu apa yang ia lakukan,” kata Edlyn Sammanasu, yang lahir dan dibesarkan oleh kedua orang tua yang Katolik. Sammanasu mulai mempelajari Islam ketika ia bertemu dengan suaminya yang seorang Muslim di perguruan tinggi, dan ia memeluk Islam ketika ia berusia 21 tahun.
“Ketika saya melihat liputan itu, saya pikir ini konyol,” kata Sammanasu, yang sekarang berusia 32 tahun. Ia adalah seorang penulis teknis di Fremont, California.
Seema Imam, seorang profesor pendidikan di Louis National University di Lisle, Illinois, juga melihat hal yang sama. Ia tidak dibesarkan dalam keluarga Muslim, tapi akhirnya ia memeluk Islam 40 tahun yang lalu pada usia 17 tahun.
“Setiap kali seseorang berbicara tentang mualaf Muslim, mereka mengaitkannya dengan sesuatu yang negatif, hal itu mereka lakukan dengan cara mengatakan, ‘Hati-hati, lihatlah apa yang terjadi ketika Anda menjadi Muslim,’” katanya.
Orang-orang Amerika yang masuk ke dalam Islam berasal dari latar belakang, ras dan etnis, serta interpretasi iman mereka yang berbeda-beda. Beberapa mualaf perempuan langsung memakai kerudung, beberapa lainnya tidak langsung.
Apa yang mereka dengar kemudian adalah tentang persepsi orang lain bahwa mereka tidak mampu membuat pilihan mereka sendiri dalam keputusan yang melibatkan pergulatan spiritual yang substansial.
Namun, yang mereka rasakan justru sebaliknya. Wanita adalah makhluk yang bisa berpikir sendiri. Demikian juga yang dirasakan Malika MacDonald Rushdan yang menjadi mualaf pada tahun 1995 setelah bercerai dengan suaminya yang Kristen. Dia mengucap syahadat di masjid Islamic Society of Boston di Cambridge, di mana Tsarnaev bersaudara sesekali shalat di sana.
“Keyakinan saya, menurut definisi, adalah untuk Sang Pencipta, bukan untuk suami saya,” tulis pengacara Ohio, Sarah Anjum, yang menjadi mualaf sejak hampir 10 tahun yang lalu, saat dia masih kuliah mempelajari gerakan politik Islam dan Arab, empat tahun sebelum ia bertemu dengan suaminya.
Sementara itu, beberapa Muslimah Amerika lainnya menjadi mualaf sebelum mereka menikah. Mereka mulai membaca segala hal tentang Islam. Mereka mengatakan hal itu sangat menyenangkan, mempelajari Islam sebelum bertemu dengan suami mereka di masa depan.
Kelly Wentworth (35), mengatakan kepada temannya yang berasal dari Yaman bahwa ia tertarik untuk belajar tentang Islam. Temannya itu lalu mengenalkan ia pada seorang profesor Muslim yang mengajar di Tennessee Tech, di mana pada saat itu ia dan teman Yaman-nya adalah mahasiswa yang sama-sama belajar di sana. Ketika ia kemudian mengatakan bahwa ia ingin memeluk Islam, temannya tidak merayakannya.
“Dia khawatir orang-orang akan berpikir bahwa saya memeluk Islam karena dia, atau bahwa dia yang memaksa saya untuk mengubah agama saya,” kata Wentworth, yang kini menjadi seorang insinyur perangkat lunak di Atlanta dan anggota dewan Muslim untuk Progressive Values, sebuah kelompok advokasi nasional. “Stereotip di luar sana, kami sedang bertarung melawan itu sekarang.”
Wentworth menjadi begitu khawatir tentang bagaimana teman-teman dan keluarga akan menilainya setelah berita tentang Russell Katherine mencuat. Hal itu membuat dia tidak bisa tidur selama beberapa malam.
Sebuah studi dari Pew Research Center 2011 menemukan bahwa sekitar 20 persen dari sekitar 1,8 juta Muslim di Amerika merupakan mualaf. Sementara studi Pew 2007 menemukan bahwa 49 persen menjadi mualaf pada usia 21 tahun. Penelitian 2007 juga menemukan bahwa 58 persen dari mualaf menjadi mualaf karena tertarik dengan Islam, dan 18 persennya karena alasan keluarga dan pernikahan.
Para mualaf wanita tersebut mengakui bahwa mereka telah mendengar tentang wanita Muslim yang terjebak dalam hubungan keluarga yang kurang harmonis, tapi kemudian mereka mengatakan bahwa hubungan seperti itu bisa dialami oleh semua wanita, bukan hanya wanita Muslim.
“Itu tidak ada hubungannya dengan agama,” kata Wentworth. “Itu masalah kepribadian.”
Katherine Wilson, seorang mualaf dan penduduk Rhode Island yang bekerja dengan perempuan korban kekerasan dan pelecehan seksual, meyakini itu. Ia mengatakan kepada media, hanya dengan mengacu pada kisah Russell, mualaf wanita dipandang secara negatif oleh beberapa orang yang tidak mengenal mereka dan menganggap mereka mengambil keputusan yang bertentangan dengan kehendak mereka sendiri.
Sementara stereotip seperti itu masih mengganggu para mualaf wanita ini, banyak yang mengatakan bahwa mereka telah “kelelahan” karena harus menjelaskan keputusan mereka dalam memeluk Islam. Tapi hal itu tidak berarti bahwa mereka tidak berusaha untuk menjelaskannya kepada orang-orang yang belum memahaminya. Mereka tidak menyerah. Mereka semakin kuat.
“Akan selalu ada orang-orang yang menilai berdasarkan pada ketidaktahuan,” kata MacDonald Rushdan. “Saya akan terus melakukan apa yang saya selalu lakukan. Saya tidak akan menyesal menjadi seorang wanita yang takut kepada Allah, yang dengan imannya memberikan ia kedamaian dan kepuasan batin.” (banan/huffpost/arrahmah.com

Monday 3 June 2013

Keislaman Michael Jackson



Selasa, 04 Jun 2013

Saudara Raja Pop Ungkap Tentang Keislaman Michael Jackson

AMERIKA (voa-islam.com) – Berita yang beredar tentang keislaman Michael Jackson memang masih kontroversi. Saudara Raja Pop itu pung angkat bicara. Senin (03/06/13), Jermaine Jckson, Saudara Michael Jackson, menjelaskan kepada dunia tentang keislaman saudaranya.
Jermaine, yang masuk Islam pada tahun 90an dan tinggal di Dubay, berkata , “Saya yakin Michael memeluk Islam dan tidak mengumumkannya sebelum ia meninggal pada tahun 2009” tegas Jermaine.
Jermain , yang bernama lain Muhammad Abdul Aziz, mengungkapkan, “Saya ingat sebelum 2 tahuan ia meninggal, ketika aku berada di Saudi untuk melaksanakan umrah. Aku membeli 6  buku religi tentang Islam dari Mekkah. Lalu buku-buku itu saya hadiahkan kepada Michael setelah pulang ke Amerika” tutur Abdul Aziz, menurut kutipan dari harian-harian Inggris.
“Michael  menyembunyikan Islam di dalam hatinya dan tidak mengumumkannya. Daan saya yakin anak-anak Michael juga memeluk Islam dan menyembunyikannya” lanjut Jermaine.
Jermaine mengungkapkan kenapa dirinya bisa masuk Islam, “Saya memiliki pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan yang selalu saya cari jawabannya, terutama yang berkaiatan dengan Kristen dan Isa ‘alaihissalam. Dan saya dapat menemukan jawaban yang memuaskan setelah saya masuk Islam” papar saudara Michael yang mengumumkan keislamannya di Saudi.[usamah/imo]