Saturday, 27 April 2013

Menjadi Mualaf, Antonio Inoki menjadi Muhammad Hussain Inoki



Menjadi Mualaf, Antonio Inoki menjadi Muhammad Hussain Inoki 

 

Mantan atlet gulat profesional Jepang pertama yang masuk dalam WWE (World Wrestling Entertainment) Hall of Fame, Antonio Inoki menyatakan bahwa dirinya telah mengubah namanya menjadi Muhammad Hussain Inoki. Perubahan nama itu sebagai bentuk kebanggaannya untuk menjadi seorang muslim sejak tahun 1990-an. 

Inoki saat ini aktif sebagai duta perdamaian melalui olahraga dan pemuda. Demikian sebagaimana dilansir Japan Daily Press, belum lama ini. Pria berusia 69 tahun itu banyak dikenang dan dikenal, ketika menjalani duel melawan petinju legendaris Cassius Clay alias Muhammad Ali pada 1976, yang juga disebut prototipe pertarungan mixed martial arts. Duel antara dua pria kelas berat di dunia itu berakhir imbang. Dan kini, ia pun mengikuti jejak lawannya itu untuk mengganti namanya.

Muhammad Hussain Inoki alias Inoki, juga pernah menjadi juru runding Jepang, saat ia diutus negaranya ke Irak untuk perundingan pembebasan sandera Jepang, dan kemudian ia bertemu dengan Presiden Irak saat itu Saddam Hussein.

Desember tahun lalu, Inoki pernah mengunjungi Pakistan untuk ambil bagian dalam kompetisi gulat perdamaian internasional dan juga untuk merayakan 60 tahun hubungan olahraga antara Jepang dan negara Asia Selatan. Inoki cukup dikenal di negara tersebut, karena ia pernah mengalahkan dan mencederai lengan legenda gulat Pakistan Akram Pahalwan di depan 5.000 penonton pada 1976. 

Dia pun tak lupa memberikan penghormatannya kepada Pahalwan dengan mengunjungi makamnya. Ia berharap bahwa hubungan diplomatik antara kedua negara semakin kuat. Dalam kesehariannya, Inoki menjadi teladan bagi penganut Buddha dan Islam. Dia juga menjadi simbol toleransi beragama di seluruh dunia.
 
♦♦♦

Dilaporkan Huffingtonpost.com pada bulan Desember tahun lalu Inoki ambil bagian dalam International Peace Wrestling Competion sekaligus untuk merayakan 60 tahun hubungan antara Jepang dan negara-negara di Asia Selatan di bidang olahraga.

Inoki, yang menobatkan dirinya sebagai duta perdamaian, juga mendirikan sebuah akademi gulat di Pakistan yang didukung oleh pemerintah setempat.

Inoki yang mengatakan dirinya mempelajari Islam, juga  menjadi lambang toleransi beragama, menggalang dukungan karena keimanannya dari seluruh penjuru dunia.


 
Sebuah stasiun TV melaporkan baru-baru ini saat Inoki berkunjung ke Pakistan, ia menerima ucapan “selamat datang pahlawan”. Inoki pertama kali mengunjungi negara itu pada tahun 1976 untuk bertanding melawan pegulat Pakistan Pahalwan. Ketika itu pertandingan tersebut ditonton hampir 50 ribu orang. (Inoki tidak hanya mengalahkan Pahalwan hari itu, tapi dia terkenal dislokasi dengan lawannya).

Di tahun yang sama Inoki juga berhadapan dengan Muhammad Ali,  seperti yang dilaporkan Guardian, ia dinilai sebagai “melawan prototipe seni bela diri campuran” di Tokyo. Ali mengenakan sarung tangan sementara Inoki tidak sama sekali.

Saat berada di Pakistan bulan lalu, Express Tribune melaporkan bahwa Inoki memberi penghormatan kepada Pahalwan dengan mengunjungi makamnya. Ia juga berbicara mengenai perpindahan agamanya menjadi islam, ia juga menyinggung Muhammad Ali sebagai sesama mualaf.

“Ketika saya menjadi mualaf, orang menyarankan agar saya mengubah nama saya menjadi Muhammad Ali tapi saya menolak ide itu karena saya sudah berjuang melawan Ali petinju hebat,” katanya, menurut Dawn.com.

Selama perjalanannya Inoki yang pada tahun 2010 menjadi orang Jepang pertama yang dilantik menjadi World Wrestling Entertainment’s Hall of Fame, mengatakan bahwa ia berharap bisa membantu lebih untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Pakistan dan Jepang, dan untuk terus membawa pesan-pesan perdamaian di seluruh dunia.

Inoki lahir pada 20 Februari 1943, selain pegulat ia juga dikenal sebagai artis beladiri, sekarang ia dilaporkan tinggal di New York dan Jepang.

1 comment: