Menjadi Mualaf, Antonio Inoki menjadi Muhammad Hussain Inoki
Mantan atlet gulat profesional Jepang pertama yang masuk
dalam WWE (World Wrestling Entertainment) Hall of Fame, Antonio Inoki
menyatakan bahwa dirinya telah mengubah namanya menjadi Muhammad Hussain Inoki.
Perubahan nama itu sebagai bentuk kebanggaannya untuk menjadi seorang muslim
sejak tahun 1990-an.
Inoki saat ini aktif sebagai duta perdamaian melalui
olahraga dan pemuda. Demikian sebagaimana dilansir Japan Daily Press,
belum lama ini. Pria berusia 69 tahun itu banyak dikenang dan dikenal, ketika
menjalani duel melawan petinju legendaris Cassius Clay alias Muhammad Ali pada
1976, yang juga disebut prototipe pertarungan mixed martial arts.
Duel antara dua pria kelas berat di dunia itu berakhir imbang. Dan kini, ia pun
mengikuti jejak lawannya itu untuk mengganti namanya.
Muhammad Hussain Inoki alias Inoki, juga pernah menjadi juru
runding Jepang, saat ia diutus negaranya ke Irak untuk perundingan pembebasan
sandera Jepang, dan kemudian ia bertemu dengan Presiden Irak saat itu Saddam
Hussein.
Desember tahun lalu, Inoki pernah mengunjungi Pakistan untuk
ambil bagian dalam kompetisi gulat perdamaian internasional dan juga untuk
merayakan 60 tahun hubungan olahraga antara Jepang dan negara Asia Selatan.
Inoki cukup dikenal di negara tersebut, karena ia pernah mengalahkan dan
mencederai lengan legenda gulat Pakistan Akram Pahalwan di depan 5.000 penonton
pada 1976.
Dia pun tak lupa memberikan penghormatannya kepada Pahalwan
dengan mengunjungi makamnya. Ia berharap bahwa hubungan diplomatik antara kedua
negara semakin kuat. Dalam kesehariannya, Inoki menjadi teladan bagi penganut
Buddha dan Islam. Dia juga menjadi simbol toleransi beragama di seluruh dunia.
♦♦♦
Dilaporkan Huffingtonpost.com pada bulan Desember
tahun lalu Inoki ambil bagian dalam International Peace Wrestling Competion
sekaligus untuk merayakan 60 tahun hubungan antara Jepang dan negara-negara di
Asia Selatan di bidang olahraga.
Inoki, yang menobatkan dirinya sebagai duta perdamaian, juga
mendirikan sebuah akademi gulat di Pakistan yang didukung oleh
pemerintah setempat.
Inoki yang mengatakan dirinya mempelajari Islam, juga
menjadi lambang toleransi beragama, menggalang dukungan karena
keimanannya dari seluruh penjuru dunia.
Sebuah stasiun TV melaporkan baru-baru ini saat Inoki
berkunjung ke Pakistan,
ia menerima ucapan “selamat datang pahlawan”. Inoki pertama kali mengunjungi
negara itu pada tahun 1976 untuk bertanding melawan pegulat Pakistan Pahalwan.
Ketika itu pertandingan tersebut ditonton hampir 50 ribu orang. (Inoki tidak
hanya mengalahkan Pahalwan hari itu, tapi dia terkenal dislokasi dengan
lawannya).
Di tahun yang sama Inoki juga berhadapan dengan Muhammad
Ali, seperti yang dilaporkan Guardian, ia dinilai sebagai “melawan
prototipe seni bela diri campuran” di Tokyo. Ali mengenakan sarung tangan
sementara Inoki tidak sama sekali.
Saat berada di Pakistan bulan lalu, Express
Tribune melaporkan bahwa Inoki memberi penghormatan kepada Pahalwan dengan
mengunjungi makamnya. Ia juga berbicara mengenai perpindahan agamanya menjadi
islam, ia juga menyinggung Muhammad Ali sebagai sesama mualaf.
“Ketika saya menjadi mualaf, orang menyarankan agar saya
mengubah nama saya menjadi Muhammad Ali tapi saya menolak ide itu karena saya
sudah berjuang melawan Ali petinju hebat,” katanya, menurut Dawn.com.
Selama perjalanannya Inoki yang pada tahun 2010 menjadi
orang Jepang pertama yang dilantik menjadi World Wrestling Entertainment’s
Hall of Fame, mengatakan bahwa ia berharap bisa membantu lebih untuk
memperkuat hubungan diplomatik antara Pakistan dan Jepang, dan untuk terus
membawa pesan-pesan perdamaian di seluruh dunia.
Inoki lahir pada 20 Februari 1943, selain pegulat ia juga
dikenal sebagai artis beladiri, sekarang ia dilaporkan tinggal di New York dan Jepang.
Semoga istiqomah untuk menjalankannya
ReplyDelete